Tari ini adalah tari
nyaloi, yang mengisahkan sekumpulan laki-laki yang saling berkomunikasi. Salah
satu yang diperbincangkan adalah mengenai harga timah yang turun serta para wanita pelayan warkop yang sangat cantik. Sehingga digambarkan sebuah tarian genit/centil untuk para wanita dan laki-laki tersebut.
Tarian Ini menceritakan
bahwa sekumpulan laki-laki tersebut berkumpul di warung kopi/warkop. Dapat
dilihat dari properti yang digunakan serta suasana panggung yang tergambar,
yaitu seperti meja panjang, kursi, cangkir, lighting serta ketiga wanita
tersebut. Fungsi dari wanita tersebut adalah sebagai pemilik warkop sekaligus
pelayan warkop.
Mengapa dalam tarian
ini laki-lakinya lebih banyak daripada wanita? jawabannya agar tarian ini
terfokus pada sekumpulan laki-laki. Nyaloi adalah nama akrab dari Muntok Bangka
Barat. Sebenarnya dalam bahasa Indonesia nyaloi adalah santai. Nyaloi sudah
menjadi kebiasaan para pemuda-pemudi dari zaman dulu hingga kini. Namun yang
lebih banyak adalah kaum laki-laki sehingga nyaloi identik sekali dengan
laki-laki. Sedangkan wanitanya hanya
digunakan untuk mempercantik daripada tarian itu sendiri.
Tarian ini dapat dibaca
oleh penonton yang melihat, karena dalam tarian ini sangat transparan sekali
dari tarian opening hingga ending. Maksudnya, hampir sama menuju ke drama.
Contohnya pada opening digambarkan seorang wanita (pelayan) yang baru saja
bangun tidur kemudian disusul 2 wanita (pelayan) lain untuk membuka warkopnya
yang mana terlebih dahulu dibersihkan. Sedangkan pada pertengahan terdapat
banyak konflik yang terjadi pada sekumpulan laki-laki tersebut serta wanita itu
sendiri. Dan pada ending telah digambarkan setelah sekumpulan laki-laki itu meletakkan kursinya ditempat semula mereka segera pergi, maka para wanita (pelayan) itu segera menyusun barang-barangnya yang
menandakan bahwa warkop tersebut akan tutup.
Sanggar Dayang Molek
merupakan sanggar saya untuk yang pertama kalinya. Sanggar Dayang Molek/DM
mengangkat judul nyaloi ini karena terinspirasi oleh anak muda zaman sekarang
yang sukanya bersantai di warung kopi/warkop. Sehingga temenggung (pemilik
sanggar) DM sangat berkeinginan menciptakan karya tari ini sebagai tarian di
tahun 2011. Yang mana sebelumnya sudah banyak karya tari yang telah diciptakan,
seperti rumah atap,dll.
Apa alasan saya menulis
mengenai tarian ini? Alasannya agar pembaca mengerti bahwa tarian juga termasuk
dalam komunikasi secara non verbal.
Baju ini merupakan baju
yang kami gunakan untuk menari, kami memilih warna ini karena agar terlihat
glamor, tidak terlalu mewah seperti penari yang lain. Menurut kami warna baju
ini lebih simpel dan cocok untuk konsepnya.
Baju kaos ini merupakan
baju desain dari anggota sanggar DM atas nama Antok dengan nama akrabnya Ant.
Baju ini hanya sanggar DM saja yang memiliki, kami sudah sepakat tidak
diperjual belikan ataupun diperbanyak untuk orang lain. Kami melakukan ini
karena menurut kami baju ini adalah identitas kami.
Baju kaos ini juga
merupakan desain dari Antok/Ant, yang mana bertujuan untuk menghormati undangan
dari nasional untuk menghadiri party International Dance Festival. Tari nyaloi
ini ternyata sudah ada nama di Nasional sehingga memiliki hak cipta dari
Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar