KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan rasa syukur senantiasa kami berikan
kepada Allah SWT, yang sudah memberikan kemampuan, kekuatan dan kemudahan bagi
kami untuk menyelesaikan laporan Dasar-Dasar Bisnis.
Adapun judul dari laporan ini adalahKreasi
kerajinan gantungan kunci kain flanel. Laporan ini merupakan syarat untuk dapat memenuhi tugas
mata kuliah Dasar-Dasar Bisnis yang diberikan oleh Muntoro S.p.,M.Sc. sebagai dosen mata kuliah tersebut.
Seperti kata pepatah, tidak ada gading
yang tak retak. Kami
menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
kritik serta saran yang membangun masih kami harapkan untuk penyempurnaan laporan
pertama dalam pelajaran ini.
Sebagai manusia biasa kami merasa memiliki banyak kesalahan,
oleh karena itukami mohon maaf setulus-tulusnya untuk kelancaran penyelesaian laporan
ini.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.Semoga laporan ini
dapat dipergunakan seperlunya, jika itu sesuai.
Pangkalpinang,
17 Juni 2014
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan ini kreativitas itu sangat penting, karena
kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses
kehidupan manusia untuk menciptakan dan menghasilkan sesuatu yang mewarnai
sejarah kehidupan manusia dengan karya-karya spektakulernya.
Kreativitas merupakan kerja keras yang disadari.Kegagalan
bagi orang yang kreatif merupakan langkah untuk keberhasilan. Orang yang
kreatif akan menggunakan pengetahuannya dan membuat rencana yang memungkinkan
dan memandang segala sesuatu dengan cara-cara baru.
Pada dasarnya remaja adalah sosok yang cerdas dan kreatif.Sayangnya,
kreativitas mereka kurang dikembangkan secara maksimal, karena remaja yang
kreatif adalah remaja yang penuh dengan imajinasi dan mampu menciptakan sesuatu
yang baru dan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan bagi semua orang.
Melihat analisa di
atas, saya mencoba mengawali satu kreativitas yang bermanfaat dan cocok dilakukan
dalam lingkungan pedesaan,
yaitukreativitas berupa kerajinan tangan yang berupa gantungan kunci
kain flanel.Kreativitas
ini dapat dijadikan sebuah peluang usaha dan bisnis kecil-kecilan.Kreativitas
ini juga sangat mudah dijalanikan khususnya untuk kalangan remaja agar dapat
mengasah diri menjadi sosok wanita keibuan.
Dalam
teknik pemasaran juga cukup mudah, TK dan SD merupakan tempat sasaran yang
tepat, karena dominan anak berusia 13 tahun ke bawah masih menyukai aksesoris
berupa gantungan kunci untuk hiasan tasnya. Oleh karena itu, kami tertarik
untuk mengembangkan peluang usaha ini, walaupun telah banyak yang melakukan
kerajinan tangan ini, namun kami akan berusaha dengan sekreatif mungkin, dalam
proses keunikan pada objek tersebut serta dalam pemasarannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan gantungan
kunci kain flanel?
2. Bagaimana proses penjualan produk
gantungan kunci kain flanel?
3. Bagaimana perincian R/L pada produk
gantungan kunci kain flanel?
4. Apa keinginan konsumen dari produk
gantungan kunci kain flanel?
1.3 Tujuan
1. Memberitahukan proses pembuatan
gantungan kunci kain flanel.
2. Menjelaskan proses penjualan produk
gantungan kunci kain flanel.
3. Menjelaskan perincian R/L pada
produk gantungan kunci kain flanel.
4. Mengetahui keinginan konsumen dari
produk gantungan kunci kain flanel.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pembuatan Gantungan
Kunci
Pembuatan gantungan kunci kain flanel ini harus
mempersiapkan keseluruhan sistem produksinya. Teknis pembuatan atau produksi
dari gantungan ini adalah dengan membeli bahan bakuberupa kain
flanel, benang sulam, busa isi, lem tembak, jarum, gunting, lem, gantungan kunci dan lain
sebagainya.
Bahan baku yang disediakan untuk proses pembuatan ternyata
telah menghabiskan biaya sebesar Rp 61.500,00. Kesalahan dalam pembelian yaitu
tempat, seharusnya kami membeli bahan tersebut di pangkalpinang yang
diperkirakan lebih murah dari pada di Mentok.Bahan baku ini hanya satu kali
pembelian.
Pembuatan gantungan kunci ini dilakukan oleh Edwini Lydia
Fitri, Reny dan shelly Susana.Kami bertiga merupakan remaja yang ingin menjadi
sosok wanita yang keibuan.Maka dari itu kami sepakat untuk mendalami kerajinan
tangan ini.Selain kerajinan tangan ini adalah hobi kami, ternyata dari hobi
tersebut dapat dilihat bahwa peluang usaha dan bisnis juga dapat dikembangkan,
melalui kerajinan ini.
Tempat pelaksanaan pembuatan kerajinan tangan ini dapat
dilaksanakan dimana saja, namun pada proses pembuatan yang pertama kali, kami
mengerjakannya di rumah Edwini Lydia Fitri yakni di Mentok, Bangka Barat. Untuk
waktunya, kami menghabiskan waktu dari pagi hingga petang selama dua hari untuk
barang jadi.Untuk barang berbentuk pesan, waktu yang dibutuhkan tidak tentu,
sesuai dengan tingkat kesulitannya.Namun tetap saja walaupun dalam bentuk
pesanan, produk kami menyediakan gantungan kunci kain flanel berukuran mini.
Proses pembuatan gantungan kunci kain flanel ini yaitu
pertama harus menentukan gambar apa yang akan dibentuk, setelah mengetahui
gambar apa yang diinginkan, maka kain tersebut diguntingkan. Kemudian diisi dengan
busa agar gantungan kunci dapat ditusuk di dalamnya dan tak lupa juga dijahit.
Proses selanjutnya adalah menghias bagian luar kain flanel tersebut, sesuai
dengan tema gambar awal. Gantungan kunci kain flanel yang sudah jadi tersebut kemudian
dimasukkan kedalam kemasan dengan dihiasi pita, agar lebih menarik. Untuk
rencana kedepan, kemasan gantungan kunci ini akan kami desain semenarik
mungkin, mungkin dengan adanya merek dagang gantungan kunci tersebut.
Insyaallah.
Dalam kerajinan tangan ini, kami membuka kepada konsumen
untuk menentukan gambar apa yang diinginkan dan jika keinginan konsumen tidak
dapat kami kerjakan, maka kami sebelumnya memberitahukan terlebih dahulu.
Selain gambar, sebuah tulisan juga kami sedia, sehingga kebanyakan para ibu
memesan gantungan kunci dengan bertuliskan nama anaknya.
2.2 Penjualan Gantungan Kunci
Waktu yang dibutuhkan untuk menjual produk
gantungan kunci kain flanel yaitu 4 hari, di Mentok selama 3 hari dan 1 hari di
labu. Baik itu dalam bentuk jadi maupun sesuai dengan keinginan konsumen
(pesanan). Kami melaksanakan pembuatan dan penjualannya hanya satu kali
pembelian bahan baku. Namun, untuk kedepannya kami akan melakukannya lagi jika
ada waktu luang, karena proses pembuatan tidaklah mudah butuh imajinasi dan
kreatif yang unik.
Sasaran tempat penjualan kami yaitu
di TK dan SD, karena menurut kami anak usia seperti itu masih menyukai hal-hal
yang unik dan lucu. SMP juga masih banyak yang menyukai produk kami, namun
disini kami menjual produk tersebut di TK dan SD.
Setelah proses pembuatan selesai,
kami berencana untuk pergi ke TK Negeri di lapangan terbang Muntok, Bangka
Barat.Namun, semua itu terhalang oleh anak-anak kecil yang ingin melihat
gantungan kunci tersebut.Padahal produk tersebut belum kami sebarkan kepada
konsumen yang berada di tempat pembuatan.Ternyata awal penjualan kami yaitu di
halaman pedesaan itu sendiri. Alhamdulillah sudah banyak yang terjual, sehingga
ada seorang ibu ingin dibuatkan gantungan kunci dengan bertuliskan nama
anaknya.
TK dan SD adalah tempat yang telah
kamirencanakan sebelumnya.Awalnya kami malu untuk berjualan kesana, namun
dikarenakan kami usaha untuk percaya diri dan kamipun bertiga, akhirnya kami
nekat pergi kesana.Ternyata ditempat tersebut banyak para ibu-ibu yang telah
menunggu anaknya.
Para ibu-ibu yang menunggu anaknya
untuk istirahat ataupun pulang, ternyata tertarik untuk melihat barang bawaan
yang kami bawakan.Mereka melihat-lihat barang bawaan kami, disanalah banyak
kritik yang dipaparkan kepada kami.Mulai dari tidak rapinya dalam menjahit
ataupun warnanya yang kurang menarik.Namun harga tidak dipermasalahkan oleh
para ibu-ibu karena harga tersebut terjangkauan.SD juga merupakan sasaran kami
untuk berjualan, khususnya para wanita, mereka sangat menyenangi yang kami
jualkan.Kebanyakan yang terjual adalah bentuk pita.
Konsumen yang banyak mengeluarkan kritik, saran ataupun
bentuk gantungan kunci yang sesuai dengan mereka yaitu para ibu-ibu.Kami sangat
berterimakasih kepada ibu-ibu tersebut.Karena dapat membangun kami untuk lebih
kreatif dan bagus lagi dalam usaha gantungan kunci ini.Meraka juga menginginkan
agar kerajinan tangan ini tidak hanya gantungan kunci kain flanel saja, namun
kerajinan tangan lainnya yang berbahan dasar kain flanel tersebut seperti jepit
rambut flanel, bando flanel, kalung flanel dan kantong flashdisk flanel.Apalagi
kaum ibu-ibu mereka menginginkan sarung toples flanel, sejadah flanel atau bros
flanel yang mana sebentar lagi menjelang lebaran.
2.3 Rincian R/L Produk
Nama
produk : gantungan kunci
flanel
Modal
produk : Rp 61.500,00
Ukuran
produk : mini (kecil) kurang
lebih 4 x 3 cm
Jumlah
Produk : 28 buah
Harga
Jual : 1. Produk jadi : Rp 3.000,00
2. produk pesan : Rp 4.000,00
Barang
Terjual : 1. Produk jadi : 16 buah
2. Produk pesan : 9 buah
Barang
tersisa : 3 buah produk jadi
Rincian :
Ø Total produk terjual
1. Produk jadi : Rp 3.000,00 x 16 buah = Rp 48.000,00
2. Produk pesan : Rp 4.000,00 x 9 buah = Rp 36.000,00
Total produk terjual : Rp 84.000,00
Ø Total produk jadi yang tersisa
Produk jadi : Rp 3.000,00 x 3 buah
= Rp 9.000,00
Total keseluruhan : Rp 84.000,00 + Rp 9.000,00
= Rp 93.000,00
Perhitungan
untung :
Total
harga produk keseluruhan– modal – total produk sisa
|
Rp 93.000,00 - Rp 61.500,00 - Rp 9.000,00
= Rp
22.500,00
Jadi,
produk yang kami buat sendiri serta diperjualkan mendapatkan untung Rp 22.500,00, walaupun masih ada produk
yang tidak terjual yakni 3 buah dengan total harga Rp 9.000,00.
Jika
produk kami terjual semuanya maka keuntungan yang didapat adalah Rp 22.500,00 +
Rp 9.000,00 = Rp 31.500,00.
Terlihat
jelas bahwa produk kami tidak mengalami kerugian dalam satu kali membuatan ini.
2.4 Saran
Konsumen
Saran atau masukan dari konsumen
sangat kami harapkan pada produk kreatifitas kami, agar gantungan kunci ini
lebih memuaskan para konsumen khususnya para ibu-ibu yang memiliki anak.Selain
hoby dalam kerajinan tangan ini, kami juga melihat peluang bisnis untuk
kedepannya. Sehingga kami tidak memiliki beban dalam proses pembuatan,
permodalan maupun pemasarannya.
Adapan respon konsumen dari
gantungan kunci kain flanel ini, yaitu:
1. Produk gantungan kunci ini ukurannya
mini hingga terkesan lucu, cocok untuk anak-anak. Walaupun ukuran besar juga
lebih menarik.
2. Para ibu-ibu mengatakan bahwa produk
gantungan kunci buatan kami tidak rapi dalam proses jaitannya, maka saran
ibu-ibu harus belajar lebih telaten lagi.
3. Harga produk tersebut terjangkau
untuk uang jajan anak-anak.
4. Suara konsumen mengatakan bahwa
mereka menginginkan produk lain selain gantungan kunci, seperti jepit rambut
flanel,bando flanel, kalung flanel dan kantong flashdisk flanel.Apalagi kaum
ibu-ibu mereka menginginkan sarung toples flanel, sejadah flanel atau bros
flanel yang mana sebentar lagi menjelang lebaran.
5. Seharusnya pembuatannya lebih
kreatif dan lucu, seperti warna flanelnya seharusnya jangan monoton.
6. Konsumen senang dengan kami, karena
kami menghibur dan ramah, walaupun hasil dari pada gantungan kunci tersebut
bisa dikatakan berantakan.
7. Kebanyakan konsumen menginginkan
dengan ada tulisan namanya, jadi kami berusaha untuk memenuhi keinginan
konsumen.
8. Konsumen mengkhawatirkan kerugian
pada kami, karena harganya sangat murah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a.
Harus
disedikan bahan bakunya terlebih dahulu antara lain: berupa kain
flanel, benang sulam, busa isi, lem tembak, jarum, gunting, lem, gantungan kunci dan lain
sebagainya. Proses
pembuatannya:
Tentukan gambar – guntingkan –
isikan dengan busa – dijahit – tusuk gantungan kunci – dijahit – hiasi bagian
luar flanel – dimasukkan dalam kemasan.
|
b.
Proses
penjualannya: di sekitar halaman tempat pembuatan, di TK dan di SD . Begitu banyak kritik, saran dan
produk sesuai keinginan dari konsumen terhadap produk tersebut terutama para
ibu-ibu.
c.
Pada
produk gantungan kunci kain flanel yang hanya satu kali pembelian bahan baku
keuntungan yang didapat dalam penjualan yaitu Rp 22.500,00 dan tidak
mendapatkan kerugian.
d.
Terdapat
banyak respon konsumen Pada produk gantungan kunci kain flanel ini. para
konsumen menginginkan produk ini menjadi lebih bagus dari sebelumnya.
3.2 Saran
a.
Dalam
proses pembuatan produk seperti dalam menjahit harus belajar lagi agar lebih
baik.
b.
Jangan
cepat puas dengan sesuatu yang dikerjakan.
c.
Diharapkan
kreativitasnya lebih berkembang.
d.
Jadikanlah
sebuah kritik konsumen sebagai motivasi untuk lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar